Pasar Apung - Malang
disclaimer: Artikel ini bukan bermaksud menjelekkan ataupun promosi. Murni cuma ulasan atau review.
Pasar Apung yang ada di dalam lingkungan Museum Angkut+ sebenernya bukan menu utama, tapi ada juga orang yang sengaja berkunjung kesini buat belanja dan melihat-lihat. Honestly, emang seru sih, kesannya kaya di Thailand. lampunya, suasananya. Barang yang dijual ada mulai dari makanan, jamu, mainan, baju, sampe pajangan.
Selain jualan dan belanja, namanya juga pasar apung, tapi kok pasarnya gak ngapung? Terus apa dong yang ngapung? Ini nih yang ngapung... Kapal. Disini kita bisa naik perahu dengan harga tiket 10ribu per orang dan bisa naik gratis dengan 2 syarat. 1. Pake gelang dari museum angkut+ (punya tiket hari ini yang ke museum angkut+), 2. dayung sendiri. Kalo bayar 10ribu perorang, kita naik perahunya di dayungin sama mamangnya.
And if you know Jakarta people very well, you'll find: orang-orang Jakarta lagi dayung perahu disini sambil nabrak-nabrak tembok sambil kebingungan dan panik kalo gerak dikit perahunya bakal gak stabil dan goyang.
Asli ini hiburan banget setelah biasanya capek, pusing, apalagi di dalem museum angkut+ biarpun enak sih belajar, main, liat-liat, tapi pas naik ini kapal dan dayung sendiri lo bakal ketawa-tawa bingung atau marah-marah stress panik karena takut jatoh, or both but you enjoy it anyway.
Kalo lo udah capek tapi pengen naik perahu, mending lo bayar aja 10ribu. daripada dayung sendiri, emang sih gak ngantri, tapi 30menit sendiri abis buat dayung. Minimal 30menit. Tergantung dari skill dayungnya juga.
Lo bakal mengitari ngelilingin pasar-pasar dan terakhir masuk ke dalem semacem istana boneka gitu yang di Ancol, tapi ini istana mobil-mobilan.
Oh iya, disini ada pojok fotonya juga kok, kalo lo takut dayung dan naik perahu tapi pengen gaya naik perahu lo bisa kesini aja. Naik perahu yang gak gerak dan gak kena basah terus bisa di foto.
Anyway, Own it, live it, love it. Hug, love and kisses, Sam.
Comments
Post a Comment