Bekerja VS Usaha

Iyak! Topik yang mungkin udah mulai basi buat orang yang lahir tahun 95an keatas, tapi masih bakal bermanfaat buat yang lahir 95an ke bawah. Hope it's not too late.


Definisi bekerja:

Kita kerja sama orang lain atau suatu instansi baik itu pemerintah ataupun swasta.
Definisi usaha:
Kita berusaha sendiri baik itu dagang (beli semangka jual semangka) atau bisnis (beli semangka dijual jus), kita bertindak sebagai pemilik usaha dan bisa jadi pemilik modal (modal tidak harus dari kita).


Keuntungan dari bekerja:

+ Pasti dapat pendapatan setiap bulannya, mudah-mudahan UMP
+ Segment sudah jelas, tinggal menjalankan saja
+ Untung/rugi, kita tidak menanggung
+ Bisa belajar dari orang lain yang sudah ahli secara langsung
+ Mendapat mentoring dari atasan (seharusnya begitu)


Kerugian dari bekerja:
- Naik upah (bisa jadi) susah
- Belum tentu dapat apresiasi dari atasan, bisa aja terus-menerus diperas untuk bekerja.
- Jika tidak suka dengan sistem yang ada, kita dipaksa untuk menyukai dan menjadi bagian di dalamnya


Keuntungan dari usaha:
+ Kita bos dari usaha tersebut
+ Gaji bisa lebih besar dari orang yang kerja siang-malem
+ Merasa kepuasan tersendiri jika berhasil
+ Kita membuat sistem sendiri, jika tidak nyaman, bisa merubah sistem yang ada.


Kerugian dari usaha:
- Tidak ada mentor secara langsung
- Sering kali banyak ruginya daripada untung
- Segment belum jelas, kita harus mencari-cari dan meraba-raba sendiri


Bedanya usaha dan bekerja secara global:
Seperti yang dijelaskan diatas, kalo bekerja kita bekerja sama orang, sebaliknya kalo usaha, kita bekerja untuk kita sendiri.


Kapan kita usaha, kapan kita bekerja?

Nah ini tergantung dari masing-masing orang, ada yang bekerja dulu sama orang, nunggu modal baru bekerja sendiri. Ada juga yang bekerja sendiri dari hasil tabungan selama sekolah/kuliah, setelah uangnya habis/buntu, bekerja sama orang untuk mendapatkan koneksi dan mencari pengalaman, baru kembali bekerja sendiri.


Pilih mana, kerja sama orang lain atau usaha sendiri?

Jawabannya: Tergantung, balik sama kita pengennya apa. Apa kita pengen ikut arus, atau membuat arus. Jika kita kurang gitu tinggi gairahnya, takut mengambil resiko, kerja sama orang lebih baik. Tapi kalo kita berapi-api, berani ngambil resiko, maka kerja sendiri/usaha lebih baik. Keduanya boleh, asal Halal.

Wah, pengen usaha sendiri, tapi modal buat usaha banyak nih, gak bakal kekejar sampe tua nanti.

Bisa!! Bisa banget. Nih dia tips dari gw:
  • Tanggal tua setiap hari
Kita bener-bener harus press budget, harus irit-irit, perlakukan setiap hari bak tanggal tua. Jangan belanja baju kalo gak perlu-perlu amat, gak usah jajan berlebihan kalo bisa jajan yang biasa aja. Lebih pilih angkutan atau kendaraan umum daripada pribadi (kalo dirasa kendaraan pribadi lebih murah, silahkan pilih kendaraan pribadi).
  • Tentukan batas waktu
Misalnya kita mau kerja sama orang maksimal 3 tahun aja. Maka, setelah 3 tahun kita kerja di suatu perusahaan, atau setelah 3 tahun bekerja, kita harus stop, harus berhenti dan memulai usaha kita sendiri. Siap-tidak siap, mampu-tidak mampu, mau-tidak mau. Kenapa? Kalo gak dipaksain, gak bakal bisa. Dengan adanya batas waktu ini, kita jadi lebih fokus untuk belajar sebanyak-banyaknya dan menyerap ilmu yang ada untuk bekerja sendiri nantinya.

Jadi gimana? Udah cukup ada bayangan kah? Oh iya, disclaimer, ini semua ditulis berdasarkan gw pribadi. Jadi kalo orang lain punya pendapat beda, it's up to them. But this is my blog, my point of view.
Semoga bermanfaat buat yang baca.

Own it, live it, love it.
Hug, love, and kisses.
Sam.

Comments

Popular posts from this blog

Vocal 4: Perut Kosong VS Perut Terisi Ketika Bernyanyi

Vocal 2: Kenapa Kalo Nyanyi Tanpa Musik Suara Gw Kedengeran Lebih Bagus?

Warung Tekko - Jakarta, Pesanggrahan