Gimana Cara Artis dalam Memulai Usaha Jualan?
Pernah gak sih kalian ngeliat artis katanya punya usaha banyak tapi kok kayanya gak ribet, sedangkan kalian punya usaha jualan gorengan depan rumah doang, tapi ribettt banget. Pengen tau rahasianya? Gw kasih ilustrasi di bawah ini:
Anisa habis lulus kuliah, sering dicibir sama orang tuanya karena pengangguran, karena ngelamar di perusahaan belum ada yang keterima, dengan uang seadanya ia pergi ke pasar membeli bakso, sosis, kentang, cireng, dan minyak untuk berjualan gorengan di depan rumahnya.
Setelah beberapa bulan berjualan, ia mendapatkan keuntungan, akhirnya Anisa memutuskan untuk menyewa lapak di pasar agar lebih banyak lagi pembeli yang membeli dagangannya.
Sekian lama waktu berlalu, pembeli semakin banyak, Anisa mulai membuat produk sendiri dan menambah pegawai untuk berjualan produknya di pasar.
Meningkat lagi, Anisa menambah cabang ke taman komplek untuk berjualan.
Begitu seterusnya hingga Anisa memiliki 10 gerobak atau 10 cabang untuk berjualan.
- Ilustrasi pertama (klasikal/langsung)
Anisa habis lulus kuliah, sering dicibir sama orang tuanya karena pengangguran, karena ngelamar di perusahaan belum ada yang keterima, dengan uang seadanya ia pergi ke pasar membeli bakso, sosis, kentang, cireng, dan minyak untuk berjualan gorengan di depan rumahnya.
Setelah beberapa bulan berjualan, ia mendapatkan keuntungan, akhirnya Anisa memutuskan untuk menyewa lapak di pasar agar lebih banyak lagi pembeli yang membeli dagangannya.
Sekian lama waktu berlalu, pembeli semakin banyak, Anisa mulai membuat produk sendiri dan menambah pegawai untuk berjualan produknya di pasar.
Meningkat lagi, Anisa menambah cabang ke taman komplek untuk berjualan.
Begitu seterusnya hingga Anisa memiliki 10 gerobak atau 10 cabang untuk berjualan.
- Ilustrasi kedua (modern/tidak langsung)
Garry melihat abang gerobak Anisa berjualan di beberapa tempat, ada yang di pasar, ada yang di jalanan, ada yang di taman, ada di mana-mana. Melihat banyaknya peluang jualan dari gorengan kita (nama usaha jualaan gorengan Anisa), Garry ingin membuka peluang usaha yang sama. untuk itu, Garry datang ke Anisa untuk melakukan deal atau perjanjian usaha mereka.
Dari sini, mereka terpikir beberapa cara atau peluang untuk usaha bersama. antara lain:
- Garry memasak jualannya dan menitipkannya di gerobak Anisa
- Garry mengajarkan pedagang atau karyawan Anisa bagaimana cara mengolah jualan seperti yang Garry mau, kemudian dijual di gerobak gorengan kita.
- Garry memberikan uang modal untuk membuka 5 gerobak beserta dengan karyawannya dan Anisa yang akan melatih agar dapat berjualan seperti dengan standart yang ada.
Karena Garry memiliki nama (anggep aja dia artis papan penggilesan yang baru mau menanjak), Garry memutuskan untuk memilih opsi yang ketiga, di mana Garry memberikan uang modal untuk membuka 5 cabang gerobak dengan barang jualan yang kurang lebih sama, tapi tetap diberikan pembeda, terutama untuk namanya diganti dari "gorengan kita" menjadi "goreng GARRYng".
untuk pembagiannya biasanya berbeda-beda, bisa dari semua omset yang ada dikurangi untuk modal dan lain-lain, kemudian keuntungan bersihnya bisa untuk Garry semua, atau bisa 30:70, 50:50, 70:30, semuanya tergantung, kembali lagi dengan bagaimana kesepakatan antara Garry dan Anisa.
Dari skema ilustrasi kedua yang pertama, kita bisa temui di warung-warung biasanya. di mana warung sebagai pemilik lapak, lalu ada pedagang-pedagang kecil yang menitipkan jualannya di warung tersebut.
Skema ilustrasi kedua yang bagian kedua juga terjadi di kalangan kue artis (gak gw sebut merk, tapi ada lah ya). mereka menitipkan dan mempercayakan kue mereka diolah dan dijual di toko tersebut dengan nama yang telah mereka tentukan. Cara ini terbilang cukup aman di kantong terutama untuk yang modalnya pas-pasan, karena si artis gak perlu memikirkan ekspansi toko, yang memikirkan adalah si pemilik toko. Artis hanya memberikan modal tambahan kalo dirasa ingin menambah jumlah kue yang akan dijual.
Skema ilustrasi kedua bagian ketiga biasanya terjadi kalo investor tersebut memiliki budget yang lebih, dia akan membuat toko atau cabang sendiri, karyawan sendiri, semuanya sendiri, terpisah dari usaha original-nya. Skema ini juga dianggap lebih menguntungkan kalo ternyata usaha original atau usaha core-nya bangkrut atau pailit, usaha yang dibangun oleh investor akan tetap hidup karena ia berdiri sendiri tanpa bantuan kaki dari usaha core itu sendiri.
Setelah membaca ilustrasi di atas, kembali lagi sih, uang berbicara. Kalo kalian gak mau ribet dalam memulai usaha dan kebetulan kalian punya uang, kalian bisa mencoba usaha dengan ilustrasi kedua. Tapi kalo masih belom ada uang modal dalam berjualan, kalian bisa jualan ide ke orang, kalian yang menjalankan, orang lain yang memberikan modalnya. Itu juga kalo ada yang mau sih, biasanya di jaman-jaman sekarang sedikit orang yang mau ngasih modal tanpa usaha nyata, bahkan ke bank sekalipun, paling gak kalian udah harus berjualan dulu biarpun masih kecil-kecilan, kan?
Btw ini gak gw ambil dari buku manapun, cuma hasil dari pengamatan gw aja ke beberapa bidang usaha, kalo berantakan, atau kalo sebenernya ada istilah aslinya, kabarin aja ya, nanti gw perbaiki.
Own it, live it, love it.
Hug, love, and kisses.
Sam.
Comments
Post a Comment