better left unsaid
Almost a year, wohoooo...
seneng gak? aku sih seneng banget bukan main.
ada hal-hal yang pengen aku sampein ke kamu, but it better left unsaid sih. but I write it anyway to made myself feel better. it's about me.
pada awal-awal hubungan kita, aku sebel sama kamu. kamu keliatan terlalu santai, kaya gak peduli sama masa depan, aku gak tau uang tabungan kamu berapa, aku gak tau projek kamu ke depan gimana, kamu gak mau terbuka sama sekali ke aku. tapi seiring berjalannya waktu, kamu mulai terbuka ke aku, mulai cerita kamu mau apa, aku tau kamu mau ngapain. tapi itu takes time sampai akhirnya kamu mau terbuka. tiap orang cara dan prosesnya beda-beda sih. aku hargai itu. at least, now I know kalo kamu orang yang mementingkan "waktu yang tepat" dan gak bisa diburu-buru.
which leads me to... waktu kita yang tentuin, gak ada istilah waktu atau saat yang tepat. kalo nunggu waktu yang tepat, indikator waktu yang tepat itu apa, gimana. huhuhuhu.. sad banget.
next, yang bertugas untuk meyakinkan orang tua adalah kamu. kamu bertugas untuk meyakinkan ibumu, dan bertugas untuk meyakinkan papaku. sebenernya waktu itu kamu udah nawarin untuk menunda pertemuan aku dengan ibu sampai nunggu kamu. tetapi waktu yang ditawarin kamu gak tepat dan cocok buat aku, karena bersamaan dengan keberangkatan kamu ke Turkiye juga kan waktu itu. akhirnya tercetuslah kata-kata Ibu yang melarang hubungan kita. emang namanya orang sakit pasti yang diomongin macem-macem, tapi yang diomongin Ibu kamu, itu hal yang masuk akal.
aku bayar pemeliharaan rumah paling gak 2juta setiap bulan, listrik 2-3juta, pajak 7juta, belom biaya makan dan lainnya, sedangkan aku gak tau dengan biaya kebutuhan kamu setiap harinya gimana. apa cukup, upah kamu untuk membiayain itu semua? katakanlah pajak disisihkan setiap bulan 500ribu, listrik 3juta, biaya hidup lainnya 4juta, uang sekolah anak, uang jajan anak, minimal 10juta setiap bulannya tanpa anak. kalo kita memilih untuk mengontrak, tidak menghilangkan kewajiban untuk menjaga rumahku. memang sih saat ini masih ada Papa, tapi nanti saat udah gak ada Papa, atau Papa udah pensiun, aku harus tetap bekerja untuk memenuhi itu. jadi daripada kita mengontrak dan mengeluarkan biaya lagi, lebih baik kita tinggal di rumahku untuk mengurangi biaya tambahan. meskipun ada hal-hal yang harus dikorbankan, tetapi kita sih pelan-pelan yaa...
Ibumu gak mau kamu kerja keras untuk biaya hidup yang terlalu besar dari pendapatan kamu sehari-hari, juga gak mau aku menurunkan kualitas hidupku. omongan Ibumu benar, tetapi kalo kamu gak merasa keberatan untuk menaiki kualitas hidupmu dengan pengorbanan berupa membuka keran pendapatan baru, aku seneng banget.
next soal kenyamanan. aku tau sih kalo kamu menetapkan frugal living, kalo belom rusak belum diganti. tapi aku sebel banget soal kasur. itu udah gak layak pakai, kasurnya bikin sakit punggung, tetapi kamu masih pertahankan dengan alasan kalau ada keluarga menginap akan kesulitan mencari kasur, kamu menumpuk dua kasur menjadi satu yang tidak baik sama sekali untuk tulang punggung. kenapa gak membeli kasur tingkat atau yang bisa ditarik agar menjaga kesejahteraan tulang punggungmu?
hal lainnya soal motor, alasannya gak mau ganti karena masih belum perlu. ok, masih setuju. tapi kalo boncengan sama aku dan jarak jauh, kakiku sakit dan kesemutan. karena boncengin aku gak setiap hari, jadi gak masalah sih kalo belum mau ganti. tapi saat kita udah nikah nanti, ganti yaa supaya kaki aku gak kesemutan. kan aku akan dibonceng setiap hari, hehe.
soal penampilan juga ada, tadinya kamu mau perbaiki gigi kamu dengan pake behel. tapi setelah aku ajak, kamu mundur. padahal kebersihan dan kesehatan gigi juga mempengaruhi ke jantung. kata orang gigi gingsul itu lucu, padahal banyak masalah yang akan timbul setelahnya. seperti contohnya sakit jantung, atau syaraf lainnya terganggu. kalo ada uang dan rejeki, gak salah kok untuk memperbaiki gigi. memakai behel untuk gaya gak boleh, tetapi memakai behel untuk kerapihan gigi boleh. semoga hati kamu tergerak ya untuk memakai behel dan merapikan gigi untuk kualitas hidup yang lebih baik.
aku seneng, karena kamu mau pake skincare dari aku. meskipun makenya masih belum teratur, belum "bener" pakenya. tapi niat dan usaha kamu untuk memperbaiki dan merawat diri ada. semoga skincarenya cocok dan bisa membuat kamu agar lebih bagus lagi kulitnya.
soal baju, aku seneng dan belajar dari kamu untuk menyetrika sebelum dipakai. tadinya aku setrika saat ada, lalu dimasukin ke lemari. ternyata malah jadi kusut semua. aku kepikiran untuk menyetrika sebelum dipakai, tapi aku merasa berlebihan. karena kamu menyetrika sebelum dipakai, akhirnya aku juga ikutan menyetrika sebelum dipakai. ini bener-bener game changer banget sih, penampilan aku jadi level up, aku lebih percaya diri, dan lebih bagus juga pastinya.
kamu pernah nanya, berapa budget yang aku keluarkan untuk facial. menurut kamu gak mahal, tapi sayang keluar uang segitu untuk facial. mungkin efek frugal living. yang kamu pegang, tapi ayo dong, sesekali gpp kan kamu facial? bahkan aku facial-in kamu, kamu juga gak mau. di satu sisi aku tersinggung, di sisi lain aku merasa kamu gak mau berubah. kan supaya menunjang penampilan, perubahan yang perlahan dan memperbaiki diri juga disenangi oleh Rasulullah SAW kan? kenapa kamu gak mau?
soal vaksin juga kamu gak mau, padahal kan vaksin untuk kebaikan, bahkan kalo gak diwajibkan, aku juga mau vaksin. vaksin untuk kebaikan dan kesehatan. tapi kamu menunda bahkan gak mau.
kamu juga jarang cerita keseharian kamu, jarang berbagi cerita ke aku. terus pernah suatu hari kamu bilang aku kerjanya cerita tentang aku terus. padahal kamu gak pernah cerita. aku pernah memberikan ruang untuk gak cerita apa-apa, tapi kamu malah menutup telp dan tidak cerita apapun. aku awalnya marah, tapi yaudah besok-besoknya aku cuek aja. kalo kamu gak cerita, kita saling liat-liatan aja. kamu liat aku, aku liat kamu. saling bertukar pandang. karena cara orang beda-beda. ada yang denger cerita orang udah lega, ada yang bercerita baru lega. dengan dasar ini, aku menghargai kamu. aku akan memberikan kamu ruang untuk bercerita, dan aku akan "diam".
kalau kita mau terus sama-sama, pasti ada banyak hal yang berubah. aku akan tetap bekerja setelah aku lulus, untuk menghidupi keluargaku dan keluarga kita nanti. aku akan tetap maintenance kehidupan aku yang sekarang. aku harap, kamu bisa naik kelas hidupnya dan bersanding dengan keluarga aku bahkan lebih tinggi lagi.
tau gak impian aku apa? aku pengen rombak rumah kamu, rumah kamu dibongkar dan dibangun rumah baru yang pastinya lebih bagus dari sekarang. aku buatin parkiran mobil, aku buatin dapur dengan tempat cuci piring yang layak, kamar tidur, dua kamar tidur, dengan kamar mandi yang layak dan cukup matahari, tempat cuci yang bagus. aku punya banyak ide untuk rumah yang bagus, aku bisa sewa jasa arsitek dan design interior untuk itu. aku mau rumah orang tua kamu bagus dan layak tinggal. adanya cukup matahari dan sirkulasi yang bagus. juga perabotan rumah yang bagus dan tepat guna. bisa makan di meja makan, bisa makan sambil nonton. kalo ada tamu ke rumah bisa tidur di sana rame-rame, kalo lagi mandi gak tiba-tiba dapet kejutan orang masuk ke kamar mandi, tempat cuci yang besar dan nyaman.
semoga aku dicukupkan rejekinya untuk membangun rumah untuk orang tua kamu di tanah dan rumah mereka. semoga mereka juga berkenan untuk aku rombak rumahnya.
cita-cita aku juga untuk membuat sertifikat tanah rumah eyang jadi satu, juga memperbaiki paviliunnya agar layak tinggal. nantinya kita tinggal di paviliun ok kan? kita bisa punya kamar tidur sendiri, punya kamar anak sendiri, punya kamar mandi dan dapur, tinggal kita atur aja semuanya. semoga cita-cita aku terwujud ya, Aamiin...
semoga kita bisa memperbaiki diri kita ke depannya menjadi lebih baik lagi yaa, Aamiin...
Comments
Post a Comment