Modus Penipuan, Minta ditemenin Transfer

Namanya musibah dan hari apes itu gak ada di kalender. kemaren gw ke salon langganan gw, Ibunya cerita kalo beberapa waktu yang lalu abis kena musibah ditipu orang. ceritanya ada orang dateng ke salonnya, minta tolong ditemenin transfer uang sebesar 60juta. tapi karena sendirian, orangnya takut jadi minta ditemenin. Ibu salon gw dipeluk, dipegang. akhirnya karena kasian, ditemenin deh ke bank yang bersangkutan. tapi karena pengambilan uang maksimal 25juta sehari, jadi hari itu terpaksa cuma bisa ambil 25juta. yang tanda tangan kertas penarikan Ibu salon, terus uangnya masuk ke tas pelaku. di sini, Ibu salon diminta print buku rekening, dan ada yang 200juta di rekeningnya.

karena cuma bisa ambil 25juta, sedangkan butuhnya 60juta, pelaku minta kartu ATM beserta passwordnya karena uangnya butuh 60juta. Ibu salon langsung kasih kartu beserta passwordnya. beliau gak merasa kalo lagi ngasih uangnya ke orang lain.

besoknya beliau tetep kerja seperti biasa, tetep senang hati, gak ada yang berubah sampai tiga bulan. setelah tiga bulan, beliau sakit diare dan cukup parah. saat mau berobat, beliau mencari kartu ATMnya, tapi ternyata gak ada. di sini beliau baru kerasa kalo beliau kena ilmu guna-guna.

Akhirnya langsung ke bank dan mau menyelamatkan uangnya, ternyata uangnya sudah habis tidak bersisa. uangnya diambil setiap hari 10juta demi 10juta hingga akhirnya tidak tersisa sama sekali.

padahal uang itu akan digunakan untuk membangun rumah di Jurangmangu. itu adalah uang yang ditabung oleh beliau seumur hidupnya. tiba-tiba langsung lenyap begitu saja. Innalillahi Wainnaillaihi Rojiun. semoga digantikan oleh Allah rejekinya menjadi yang lebih baik.

Pelaku sempat tertangkap, tetapi tidak bisa dipenjarakan. karena kartu ATM dan password diberikan oleh Ibu Salon dengan sukarela meskipun di bawah sadarnya. pelaku berjanji akan mengembalikan uang Ibu Salon dengan cara menyicil. setelah dijanjikan pada tanggal yang ditentukan, ternyata pelaku pindah kontrakan dan sudah tidak pernah dapat ditemukan lagi. semoga ini menjadi pembelajaran ya bagi kita semua.

selaras dengan Ibu salon, pelanggan salon yang lain juga ternyata memiliki masalah yang serupa. saat ke salon, beliau dihimpit oleh dua orang yang tidak dikenal. orang yang di sebelah kiri tidak berinteraksi dengan beliau. namun keduanya sama-sama menghimpitnya. orang yang di sebelah kanan adalah Ibu-Ibu tua yang minta ditemani mengirim uang di bank. karena sudah tua dan kasihan, akhirnya ia ingin membantu menemaninya mengirim uang di bank. namun ia ditegur oleh anaknya yang mengantarkannya ke pasar. anaknya sudah terlambat untuk masuk kerja, sehingga ia minta Ibunya untuk segera menyelesaikan transaksinya di pasar.

saat pulang ke rumah, gw cerita ke nyokap tentang kejadian ini, supaya nyokap dan keluarga gw berhati-hati dan tidak terbujuk untuk "membantu orang lain". ternyata kemaren ada orang langsung masuk ke rumah untuk berjualan beras.

jika dari suara dan kebugarannya, sepertinya masih berusia 40 tahun. tetapi dari mukanya sudah berkeriput dan terlihat seperti lansia sehingga membuat orang lain iba apabila tidak membantu.

Beliau ingin menjual beras sebanyak 4 liter, namun beras yang dibawa hanya 2 liter saja. jadi beras sisanya akan diantarkan besoknya atau beberapa waktu kemudian, yang diberikan hanya contoh saja namun kita harus membayar penuh berasnya.

karena biasanya kami juga suka membeli beras ketengan (dalam jumlah sedikit), kami tahu persis bahwa beras itu hanya 1 liter saja. namun Ibu tersebut tetap berkeras hati bahwa itu 2 liter. akhirnya kami memberikan uang sebesar 25ribu untuk ibu tersebut dan menolak untuk membeli berasnya. meskipun Ibu tersebut berkata bahwa ia tidak mengemis dan berniat untuk menjual berasnya, tapi kami menolak. karena kami tidak tahu itu beras apa, dari mana berasal. bisa saja beras plastik, atau kualitas yang tidak baik, atau berisikan doa-doa tertentu.

hal ini juga bisa menjadi pertimbangan kalian, jika ada yang menawarkan sesuatu namun kalian tidak yakin, "belilah" dagangannya, namun jangan terima barangnya atau berikan lagi kepada orang lain atau kepada penjual tersebut. karena kita tidak akan tahu apa isinya. kecuali jika kalian yakin dengan apa yang dijual, maka itu keputusan kalian untuk menerima dagangannya.

yang membuat kami yakin bahwa ibu tersebut berbohong dan berniat menipu karena sang ibu menjual 4 liter beras, padahal yang diberikan hanya 1 liter beras. itupun tidak terang-terangan di awal, namun setelah kami mencurigasi bahwa beras itu tidak sampai 4 liter baru Ibu mengaku bahwa berasnya tidak sampai 4 liter. kemudian saat mengobrol sambil menunggu eyang gw untuk mengambil uang di kamarnya, Ibu tersebut ngobrol dengan nyokap gw yang isinya bohong semua.

semoga kita semua dijauhkan dari orang-orang jahat yang mau mencelakakan hidup kita, Aamiin...

    Comments

    Popular posts from this blog

    Vocal 4: Perut Kosong VS Perut Terisi Ketika Bernyanyi

    Vocal 2: Kenapa Kalo Nyanyi Tanpa Musik Suara Gw Kedengeran Lebih Bagus?

    Warung Tekko - Jakarta, Pesanggrahan