Review Keep Breathing
Review film Keep Breathing versi gw, sebelumnya bisa nonton dulu trailernya di sini:
Menurut gw filmnya bagus. punya 3 latar cerita, (1) masa kini yang harus bertahan di hutan belantara, (2) masa lalunya, dan (3) sedikit cuplikan tentang masa depannya. pas awal-awal nonton gw rada terganggu sih sama plot dan ceritanya. tapi setelah lama-lama udah mulai enggak terganggu lagi.
spoiler, Liv ditinggal sama Ibunya yang kelainan jiwa, ia punya free spirit, gak bertanggung jawab sama anaknya, akhirnya memilih untuk hidup bebas dan meninggalkan anak dan suaminya.
sedangkan Ayahnya harus menghidupi Liv seorang diri, tanpa adanya dukungan dari saudara dekat. gak diceritain kenapa persisnya, tapi mereka memilih untuk hidup terpisah dari keluarganya.
Liv yang punya keluarga gak lengkap, pada saat dewasa memilih untuk tidak attach pada satupun orang. saat ada orang yang serius mendatanginya, ia memilih untuk menjauh.
saat ayahnya mau meninggal, ia sedih dan banyak denial. sehingga sampai di satu titik, ia merelakan Ayahnya untuk pergi selama-lamanya. yang dalam proses tersebut mengakibatkan apartemennya kebakaran.
karena apartemennya kebakaran, ia pindah ke apartemen ayahnya, tempat ia tinggal saat kecil. di sana ia menemukan surat-surat dari Ibunya. karena ia udah gak punya apa-apa lagi, ia memutuskan untuk "mengejar" Ibunya ke Canada.
setelah pindah pesawat 2x, pesawat terakhirnya terpaksa dibatalin karena cuaca buruk(?). pas Liv denger kalo ada orang yang mau terbang ke Canada, ia pengen nebeng pesawatnya biar bisa ketemu sama Ibunya. pesawatnya pesawat kecil, bukan pesawat besar.
di perjalanan, ternyata pesawatnya kecelakaan dan terjatuh di muara. awalnya dari bertiga, satu pilot, satu fotografer alam liar, dan Liv. tertinggal Liv aja. pilotnya meninggal karena kakinya kemasukan besi pesawat. gak bisa dicabut dan akhirnya meninggal karena pesawatnya masuk ke dalam dasar muara.
sedangkan fotografer alam liar ternyata gak bisa berenang, dan dengan susah payah diselamatkan ternyata tertusuk besi pesawat juga di pahanya dan meninggal akhirnya karena infeksi dan kekurangan darah(?).
Liv terpaksa seorang diri berusaha bertahan di hutan. gak ada makanan, gak ada air. di sini Liv belajar menyalakan api, belajar memasak air, belajar mencari makan, dan Liv ternyata lagi hamil.
bener-bener deg-degan banget nontonnya setiap episode. apalagi gw membatasi diri hanya nonton 1 episode dalam 1 hari. rasanya deg-degan banget.
tapi namanya juga film, akhirnya dibuat "cepet" selesai aja. meskipun sebenernya juga gak cepet-cepet banget sih selesainya. masih masuk akal. tapi di film ini mengajarkan gw tentang banyak hal, antara lain kita harus punya closure dalam hidup. saat kita gak menemukan closure, banyak hal yang terganggu.
meskipun rating di iMDB dan Rotten Tomatoesnya rendah, tapi film ini boleh banget lo tonton. bikin gw jadi pengen belajar gimana caranya bertahan di alam liar kalo gak punya apa-apa. tanaman apa yang boleh dimakan, tanaman apa yang gak boleh. gimana caranya bertahan hidup, dll. bahkan gw ngeliatin bagusnya langit Canada.
Comments
Post a Comment