Sam Secret Articles

  Yes, yes, yes... I know you "can", but I don't want to. yes, we can fall in love to anyone. but loving and having them in your arms, it's very different thing. you can love me, but you can't have me. it's the thing, and it's what makes us different from animal. we can love them, but we don't have to had them. you can love anyone, but you can't expect them to love you back nor being with you. they don't own you an explanation why they can't be with you, and you can't force them to either. recently, i'm feeling guilty by the way I rejected someone. I don't handle it pretty well back then, you had no idea how many times I wanted to say I'm sorry to him. but I rejected him back then, and I have no idea how he is now. either he is move on, having someone else, I don't want to disturb him. if we met again, yes, I will say sorry to him. but no, I won't disturb him just because it made me feel better. I would be selfish.

Waktu gw bimbingan ke dosen, dosen gw ngasih contoh laporan univ lain yang menurut gw (mungkin) beliau jadi pengujinya. jadi kaya cross antar kampus. berbekal dari itu, gw baca, gw pelajari, tapi yaudah gitu aja. gw kembali ke kampus gw, baca2 laporan temen-temen seperjuangan gw. berdasarkan itu, gw tulis laporan gw. selesai gw nulis satu laporan, ada hal yang mengganggu gw. "diagnosanya pake ini ya Mbak." kata dosen gw. gw coba nanya sama temen-temen gw, tapi ada yang bilang, "emang pake diagnosa?" atau ada yg sesimple pake SWAT, entah apapun maksudnya. setelah gw ke perpusnas, gw pinjem textbooknya (karena gw gak mau foto copy dan buku aslinya terlalu mahal. gw punya ebooknya, tapi gw gagal paham). gw kembali membaca laporan yg dikasih dosen gw, punya kampus lain. setelah bolak-balik buku, belajar 1 bulan luntang-lantung, gw baru ngerti dan gw mau nangis banget. kemaren gw magang hampir 6 bulan, rasanya mau balik lagi buat ngerjain kasus gw. yang gw kerjain bener ...

Dulu waktu SD-SMA kalo gak naik kelas atau tinggal kelas rasanya malu banget. Suka dihujat temen-temen seangkatan, adik kelas (yang sekarang jadi temen seangkatan), dan juga adik kelas yang lain, diliat beda sama semua orang, dipandang kasihan, seperti aib, wah pokoknya tinggal kelas jadi mimpi buruk semua orang. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, saat kuliah strata 1 rasanya kalo gak lulus tepat waktu orang santai aja. Bahkan banyak meme yang bertebaran sana-sini tentang skripsi, gak lulus tepat waktu. Pada awalnya mungkin berniat menghibur teman-teman yang gak lulus, tapi makin ke sini rasanya jadi pembenaran dan pembelaan teman-teman yang gak lulus tepat waktu. Lebih parahnya lagi, bahkan saat kuliah strata 2, orang gampang banget drop out atau keluar di tengah-tengah semester. Alasannya banyak, mulai dari menikah, punya anak, banyak tekanan, harus bekerja, seolah lulus strata 2 itu gak penting. Asalkan udah mengambil ilmunya, mereka merasa lulus strata 2 itu gak harus. Nilai t...

"Kan kamu nemenin aku ngerjain tugas (kuliah), nanti kalo aku udah lulus dan sukses, artinya kamu nemeninaku dari nol gak?" tanya gw ke temen gw. "ya enggak lah, aku nemenin kamu. kalo nemenin dari nol itu orang tua kamu, dari belum ada, sampe lahir, sampe ada sekarang." jawabnya. menurut gw sih bener ya adanya, orang jaman sekarang sering banget bilang nemenin dari nol atau nemenin dari susah. padahal hidup itu turun dan naik, kadang turun, kadang naik. kadang. susah, kadang seneng. yang sungguh-sungguh nemenin kita dari nol ya orang tua kita. meskipun kadang kedekatannya intens, kadang juga enggak. tapi suka gak suka, kita harus terima bahwa yang menemani kita dari nol ya orang tua kita. Kalo kalian, setuju gak?

Namanya musibah dan hari apes itu gak ada di kalender. kemaren gw ke salon langganan gw, Ibunya cerita kalo beberapa waktu yang lalu abis kena musibah ditipu orang. ceritanya ada orang dateng ke salonnya, minta tolong ditemenin transfer uang sebesar 60juta. tapi karena sendirian, orangnya takut jadi minta ditemenin. Ibu salon gw dipeluk, dipegang. akhirnya karena kasian, ditemenin deh ke bank yang bersangkutan. tapi karena pengambilan uang maksimal 25juta sehari, jadi hari itu terpaksa cuma bisa ambil 25juta. yang tanda tangan kertas penarikan Ibu salon, terus uangnya masuk ke tas pelaku. di sini, Ibu salon diminta print buku rekening, dan ada yang 200juta di rekeningnya. karena cuma bisa ambil 25juta, sedangkan butuhnya 60juta, pelaku minta kartu ATM beserta passwordnya karena uangnya butuh 60juta. Ibu salon langsung kasih kartu beserta passwordnya. beliau gak merasa kalo lagi ngasih uangnya ke orang lain. besoknya beliau tetep kerja seperti biasa, tetep senang hati, gak ada yang beru...