My Closure

Hi kamu!

emang hubungan pertemanan kita terbilang singkat, hanya 2 bulan (April ke Juni). tapi rasanya aku udah cukup mengenal kamu lebih dalam bahkan jauh dari itu. saat kamu memutuskan untuk mengakhiri pertemanan kita, aku pikir aku sudah memiliki "closure" dari hubungan kita. tapi ternyata, saat kamu menghubungi aku beberapa waktu lalu aku rasanya sebel banget. sampe bikin cerpen yang isinya pembelaan dan seribu satu alasan kenapa aku harus block kamu, kenapa aku gak mau berteman dengan kamu lagi, dan kenapa yang lain.

tapi, sahabat baikku melarangku. sebenernya aku sedikit sebel, tapi apapun alasan darinya, aku tetap akan mengikuti arahannya. kenapa? karena aku gak bisa berpikir jernih.

aku jadi inget kata temen baikku yang lain. ia mengutip dari Ali bin Abi Thalib, katanya "kamu tak perlu menjelaskan tentang dirimu ke siapapun. karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak akan percaya."

cuma, aku tetep butuh closure. apa yang harus aku perbuat? menceritakan tentangmu beberapa kali ke beberapa orang tidak akan menyelesaikan masalahnya. bahkan, menulis cerita tentangmu pun juga tidak akan pernah selesai. di sisi lain aku merasa bersalah, di sisi lainnya lagi aku begitu benci padamu.

akhirnya aku meminta maaf kepada orang yang mengenalkan kita, bahwa kita tidak cocok. kita tidak dapat menyambung hubungan, dan berakhir sebagai teman jauh.

kemudian aku membaca lagi seluruh isi percakapan kita dari awal sampai akhir. jika aku bisa merubah sesuatu, apa yang bisa aku ubah?

aku ingin kita hanya mengobrol satu kali di saat kita pertama ketemu, dan tidak melanjutkan percakapan kita via pesan. tidak ingin bertemu kamu untuk yang kedua kalinya, karena dari pertama kali bertemu, aku sudah tau bahwa kita tidak akan cocok. kita tidak akan menjadi teman baik. tetapi aku tetap memaksakan karena aku ingin memiliki teman dekat. saat itu, eyang aku sudah memberikan masukan padaku, bahwa kita pasti tidak akan cocok. tapi aku abaikan. jika aku bisa mengulang waktu, aku ingin mengubah itu.

saat mau tidur, aku sulit tidur. aku selalu memikirkan, andai kata kita ketemu lagi, apa ya yang ingin aku sampaikan ke kamu? jawabannya gak ada. karena aku gak mau ketemu kamu lagi, aku gak pengen ngobrol sama kamu lagi.

tapi kalo kamu maksa, aku gak mau sendiri. aku mau didampingi oleh Mamaku dan adikku. kalo kamu mau sendiri, silahkan. tapi aku gak mau sendiri. aku terlalu takut padamu, aku takut kamu lepas kontrol dan aku gak punya siapa-siapa untuk membelaku.

setiap malam, aku berandai-andai bisa menyampaikan ini ke kamu. hal-hal ini adalah hal yang membuat kenapa kita gak bisa cocok versi aku. jika kamu membaca ini, semoga ini bisa jadi masukan buat kamu di kemudian hari.

  • obrolan yang tidak nyambung
iya, aku tau kalo kita berasal dari lingkungan yang berbeda. lingkungan ini yang membuat kita kalo ngobrol gak nyambung, aku jadi banyak harus menjelaskan dari awal ke kamu supaya kamu bisa mengerti dan bisa nyambung ke percakapan kita. aku sebenernya gak keberatan sih, tapi setelah aku jelasin pun kamu juga tetep gak nyambung kan? banyak hal juga yang kamu tidak tahu, akhirnya kita memilih untuk melongkapi percakapan itu dan mencari topik lainnya.

sebenernya, ini udah suatu tanda bahwa kita gak akan nyambung. bukan karena dunia yang berbeda, tapi aku udah menceritakan ke kamu, tapi kamu tetep gak ngerti. entah caraku bercerita, entah kamu tidak memahami maksudku. apapun itu, kita gak akan nyambung ke depannya.
  • bahasa inggris
setelah aku baca kembali. kita gak pernah berantem sama sekali di pesan. hanya 2x. soal selingkuh dan percakapan dalam bahasa inggris. saat itu kamu sudah bilang bahwa kamu tidak pandai berbicara dalam bahasa inggris. selama ini, selama orang lain bisa mengerti kamu, maka kamu tidak pernah merisaukannya. tapi aku meminta agar kamu mau memperbaiki bahasa inggris kamu, agar bisa berkomunikasi dengan lebih baik. awalnya kamu menyanggupinya, tapi kemudian kamu marah ke aku karena aku meminta kamu memperbaiki bahasa inggris kamu. kamu bilang, teman-teman native kamu tidak pernah mempermasalahkan itu. memang benar. namun tidak ada salahnya kan berkembang menjadi lebih baik?

dari sini, aku mendapatkan dua hal. pertama, ego kamu tinggi sehingga selalu mencari pembenaran. kedua, kamu tidak mau berkembang menjadi lebih baik. pada awalnya iya, tapi kemudian membatalkannya.

mungkin ada salahku juga di sini, karena komunikasi kita dalam bahasa inggris jelek, tapi aku tetap memaksa untuk menyelesaikannya dalam bahasa inggris, bukan dengan bahasa ibu. kalau aku menyelesaikannya dalam bahasa ibu, kita tetap akan menjauh sih hari ini. tetapi berbeda cara.
  • definisi selingkuh
gak cuma komunikasi dalam bahasa inggris, tapi bahasa indonesiapun juga buruk banget. waktu itu aku cerita, kalo aku bekerja dengan orang (lawan jenis). aku tertarik padanya, sekedar tertarik saja. bukan yang menyukainya dan ingin memiliki hubungan lebih. aku merasa, ia juga tertarik padaku. tapi bukan untuk memiliki peran lebih dalam. lagi pula, kami juga merasa seperti ada penghalang. meskipun aku tidak tahu itu apa pada saat itu. saat ini aku tahu, ternyata ia sudah memiliki istri namun ia tidak menceritakan itu pada siapapun. entah apapun itu alasannya, aku tidak membenarkan dan menyalahkan juga sih. tapi sejauh ini, hubungan kami sebatas pekerjaan saja kok. tidak ada percakapan di luar itu via pesan singkat atau bertemu di luar jam kerja.

suatu hari, aku memutuskan untuk gak tertarik lagi sama dia. hubungan kita sebatas teman kerja aja. hal ini aku lakukan dari sebelum aku kenal kamu. hari itu, aku membahas masalah pekerjaan dengannya, tapi jawabannya "kepo". aku pikir, ia sedikit sebal sama aku karena aku tidak memberikan perhatian-perhatian kecil lagi padanya saat bertemu. sebenarnya masih sebatas, "wah sudah datang ya?" atau "telat ya? yuk siap-siap, udah ditunggu." ucapan basa-basi seperti itu biasanya aku lontarkan padanya dan juga pada karyawan lain. tapi karena menjaga jarak, aku hilangkan itu dulu. dampaknya urusan pekerjaan jadi terbengkalai karena ia tidak mau bekerja sama. sering terlambat, tidak mau dihubungi, menolak telp ketika ditanyakan ada di mana (karena jika ia tidak bisa hadir, aku bisa segera mencarikan pengganti). ditambah lagi saat aku bercerita ke kamu, kamu menuduh aku selingkuh karena masih berhubungan dengan "mantan". padahal aku sama dia hanya berteman.

untuk ke depannya, semoga hal ini bisa jadi masukan untuk kamu. definisikan dan tentukan batasan selingkuh dengan pasangan kamu nantinya. kalo kondisinya seperti aku, kan gak mungkin aku tidak berkomunikasi dengannya. masa iya aku harus keluar dari pekerjaan? atau dia keluar dari pekerjaan? tapi itu tetap kok bisa jadi batasan selingkuh untuk kamu dan pasangan kamu nantinya. selama kalian sepakat aja.

oh iya, kamu sering sekali menuduh aku selingkuh. padahal kamu membuat fake account untuk like foto-foto perempuan, chatting dengan perempuan, bermain akun cari jodoh. meskipun menurut kamu, kamu tidak pernah bertemu langsung dan hanya via chatting saja. lagi pula, kenapa kamu melarang aku untuk dekat dengan orang lain? kan kamu bukan siapa-siapa aku.

  • ego yang tinggi
jika kita mencinta seseorang, ego kita akan turun serendah-rendahnya untuk orang itu. kita akan mengalah sekalah-kalahnya demi orang itu. orang yang mencintai kita, pasti akan melakukan hal yang sama.

jika kamu tidak bisa melakukan hal itu, artinya kamu tidak mencintai aku dengan sungguh-sungguh. selama hanya menang dalam pikiran kamu, maka kamu belum mencintai orang lain dengan sepenuh hati. it takes two to tango. pada akhirnya nanti, pasti ada kok orang yang mau mengalah demi kamu, dan kamu mengalah untuknya tanpa kamu merasa terpaksa.
  • setiap orang dan pasangan unik
hal ini berkaitan dengan poin sebelumnya. kamu cerita bahwa setiap akhir pekan mantan kamu tidak ingin di rumah kalian karena ia tidak bisa istirahat. alasannya karena ibumu selalu mengajaknya pergi jalan-jalan. menurutmu, enak karena tinggal duduk saja, tidak usah menyetir, makan dibayari, sering dibelikan baju atau tas, sering diajak ke salon juga. tapi saat aku tanya kembali, apakah kamu ikut, ternyata kamu malah tidur di rumah.

hal ini yang membuat aku geleng-geleng kepala, jika menurut kamu enak, kenapa kamu tidak ikut? istri kamu memilih akhir pekannya untuk tidur dan beristirahat di rumah. kenapa kamu tidak bisa menghargai itu?

akhirnya mantan kamu memutuskan untuk berakhir pekan di rumah orang tuanya di Karawang, kamu mengantarkan sampai suatu titik penjemputan, kemudian ia akan menaiki bus hingga Karawang dan dijemput oleh keluarganya sampai ke rumah. saat pulang, kamu akan menjemputnya dengan mobil. aku tidak akan memberikan komentar untuk ini, karena itu sudah menjadi kesepakatan kalian. seperti yang aku bilang, setiap pasangan itu unik, tapi jika aku. aku tidak mau seperti ini.

namanya pasangan suami-istri, kok setiap akhir pekan saling pisah rumah? hanya serumah saat hari kerja saja? memang setiap pasangan itu unik. tapi kenapa kamu gak ikut menemani mantan di rumah mertuamu saat akhir pekan? jawabanmu, karena kamu ingin istirahat dan tidak terganggu saat akhir pekan.

  • domestic violence
menurut aku, maaf kalo salah. kamu berpotensi untuk melakukan domestic violence nantinya. kok aku bisa bilang gitu? hal ini aku lihat dari dua hal. pertama, kamu cerita soal malam pertama kamu dengan mantan kamu. kamu bilang, mantan kamu udah gak perawan. tapi saat malam pertama kalian kesusahan untuk melakukannya. alasan kamu, punya kamu lebih besar dari mantan-mantannya, makanya susah.

baru membayangkannya aja aku udah ngilu, tapi kamu dengan bangganya bilang bahwa kamu tetap memaksa untuk berhubungan biarpun ia tidak mau disentuh olehmu. kamu tetap memaksa untuk bisa langsung masuk di hari itu juga tanpa alat bantu seperti pelumas, atau pemanasan. kamu langsung paksa untuk masuk hingga berdarah. menurut kamu, mantan kamu bisa dengan bangga berbohong dengan mengatakan bahwa ia masih perawan karena berdarah saat berhubungan dengan kamu yang pertama kalinya. padahal pada kenyatannya, ia sudah pernah berhubungan dengan yang lain beberapa kali dan lebih dari satu orang. tapi kamu tahu dengan pasti, bahwa ukuran mantannya lebih kecil dari ukuranmu. karena ukuranmu besar, makanya bisa membuatnya berdarah.

padahal, berdarah atau tidak bukan disebabkan karena ukurannya yang besar. namun karena dua hal, pertama karena kurangnya pelumas, kedua karena tidak relax. jika kurang pelumas, bisa menggunakan pelumas buatan atau tambahan. bisa juga dengan pemanasan, pemanasan yang benar bisa membuat pelumas keluar dengan banyak dan dengan sendirinya tanpa diminta. pemanasan juga bisa membuat vagina lebih relax dan mudah untuk dimasukkan. selain itu, harus adanya rasa ikhlas dan ridha' dari wanita bahwa ia ingin melakukan hubungan itu. jika tidak adanya rasa ikhlas, maka pemanasan selama apapun juga tidak akan membuat vagina relax. pemanasan yang cukup dan rasa ikhlas untuk melakukannya dapat membuat mulut rahim flexible dan terbuka dengan lebar. bahkan selaput dara pun juga bisa tetap utuh (tergantung dari bentuk selaput daranya) biarpun sudah melakukan hubungan seksual berkali-kali lho.

hal lain yang membuat aku makin yakin, saat mantan kamu pergi karaoke dengan kembarannya dan dua orang teman lawan jenisnya tanpa sepengetahuan kamu, kamu memarahi orang tuanya (mertua kamu). kamu membentak mereka dengan mengatakan bahwa mereka sudah tidak memiliki hak lagi atas anaknya, dan kamu lah yang memiliki hak atasnya karena kamu suaminya. memang, kamu tidak memukul, membanting, atau hal lainnya. aku paham bahwa kamu pasti marah besar karena merasa dibohongi, namun kamu bercerita itu dengan penuh kepuasan. kamu puas karena kamu berhasil memarahi mertua kamu dan memaksa mereka untuk memberitahu lokasi keberadaan anaknya, kamu puas karena berhasil menjemput mantan kamu, dan kamu puas kamu berhasil membuat mantan kamu kembali ke rumah kamu.

hari ini marah-marah, besok aku gak tau. lagi pula, cerita semacam ini sering kamu lontarkan ke aku. kamu berargumen dengan orang lain, kamu memenangkan argumen tersebut dan orang itu diam. seperti percakapan kamu dengan Pak RT. saat kamu ke rumahnya untuk mendapatkan surat keterangan tinggal, Pak RT basa-basi denganmu. aku memang tidak ada di lokasi, tapi aku bisa membayangkan bahwa ia ingin membuka percakapan denganmu. ia bertanya kamu kuliah di jurusan apa saat ini, kamu menjawab jurusan sastra. kemudian Pak RT menyambut bahwa anaknya kuliah kedokteran di salah satu kampus swasta. kamu ingin memenangkan percakapan itu dengan berkata, "anak Bapak boleh kedokteran, tapi swasta. saya cuma sastra, tapi saya negeri. saya masuk UI. kampus anak Bapak kalah jauh dari UI." kemudian Pak RT hanya diam dan tidak membuka percakapan lagi. padahal, Pak RT sedang membanggakan anaknya yang masuk ke jurusan kedokteran. meskipun swasta dan harus membayar mahal, tetapi itu kebanggan baginya. jahat bagiku kalau kamu merusak kebahagiaan orang. karena bahagia orang beda-beda.

buat kamu, kamu merasa direndahkan ya? sekali lagi aku tidak ada di lokasi. tapi kamu bisa kan berpikiran bahwa Pak RT ingin membanggakan anaknya? urusan dia merendahkanmu karena kamu masuk sastra, itu urusannya dengan Tuhannya. urusan kamu dengan Pak RT, kamu bisa membantu membanggakannya dan memberikan selamat untuk anaknya. karena pada akhirnya, yang penting adalah saling bertetangga bukan? keputusan Pak RT untuk diam dan tidak menjawab omongan kamu adalah keputusan yang tepat menurutku. karena ia masih ingin bertetangga.

dulu, aku juga punya rasa yang sama denganmu. rasa ingin selalu menang. karena hidup kita tidak nyaman, tidak adanya keberhasilan dalam hidup, membuat ketika ada kesempatan untuk menang walau kecil, ingin sekali rasanya menang. namun dengan perjalanan hidup, aku merasa bahwa menang bukan segalanya. aku tidak butuh memenangkan percakapan kecil seperti itu, karena orang yang menyukaiku tidak butuh itu, dan orang yang membenciku tidak akan percaya. kalimat ini singkat, tapi sulit untuk diamalkan. hari ini, Insha Allah aku akan terus mengamalkannya. semoga kamu juga bisa mengamalkan hal ini ya.

  • dosa masa lalu
saat kita bertemu untuk yang kedua kali, kita saling bertegur sapa. setelah itu aku duduk, pesan makanan, pesanan kita diambil, dan kita mulai membuka omongan. kamu inget gak hal apa yang kamu tanyakan pertama kali? "apa kamu masih perawan?" aku gak marah kok ditanya kaya gini, cuma yang mau aku sampaikan bahwa, dosa itu urusan kita dengan Tuhan masing-masing. bukan urusan kita sebagai manusia untuk mencampurinya. tetapi sebagai Suami (dalam Islam) akan menanggung dosa istrinya. tentu dosa-dosa sebelum menjadi istrinya tidak akan diikutkan. kamu akan menanggung dosa-dosa saat ia menjadi istrimu saja.

kamu bisa berkata, "saya tidak peduli bagaimanapun masa lalu kamu, tapi saat menjadi istri saya, saya tidak mentoleransi apabila istri saya melakukan perbuatan dosa seperti......"

tadinya aku pikir, percakapan kita akan seputar masalah dosa atau aib masa lalu, ternyata di luar nalar, kamu bilang, "bagus deh kalo masih perawan. soalnya mantan udah gak perawan, jadi katanya suka kepikiran. ia juga suka ngajak, tapi aku gak mau. karena itu buru-buru nikah supaya bisa berhubungan. ternyata bener kata mantan, setelah udah pernah berhubungan jadi kebayang-bayang terus dan ingin berhubungan terus. sekarang juga kepikiran berhubungan."
  • gak semua harus diceritain
ini adalah hal terbesar yang aku sesali dalam hubungan kita. percakapan jorok yang menjurus. aku gak akan cerita hal ini secara detil, tapi yang pasti kamu sering cerita kalo temen-temen kamu suka melakukan hubungan seksual sebelum menikah, kamu sering cerita tentang alat kelamin kamu, suka juga sering cerita tentang hal menjurus lainnya. yang aku sesali adalah, aku menanggapi cerita ini. bahkan, aku ikut-ikutan melakukan hal yang sama. meskipun dua kali, tapi itu lebih dari cukup. aku menyesal. 

hal ini membuat kamu menjadi salah sangka ke aku, kamu menganggap bahwa aku "bisa" seperti pacarnya teman-teman kamu. tapi maaf, aku gak bisa. di awal perkenalan memang kamu bilang bahwa kamu akan menjaga aku, karena perkenalan kita melibatkan banyak pihak dan kamu tidak mau mengecewakan keluarga aku, kamu akan menjaga diri baik-baik. tetapi kenyatannya kamu memaksa ingin menciumku. ketika aku menolak, kamu menyindir aku dengan bilang, "katanya sayang, kok gak mau?" kalau dulu harus membuat seribu candi dalam satu malam untuk membuktikan cinta, kalau sekarang harus memberikan keperawanan untuk membuktikan cinta. kalau tidak ada keperawanan, artinya tidak ada cinta?

di hari itu, aku sudah ingin langsung menjauh dari kamu. tetapi aku malah mencari pencetus lain. harusnya aku langsung sudahi di sini, agar kamu tahu, bahwa aku tidak seperti pacarnya teman-teman kamu. menurutku ini hal yang salah dan tidak baik, tetapi  kalau kamu berpikir ini hal yang baik dan benar, aku tidak akan menghakimi.

  • belum selesai dari masa lalu
kamu masih menyimpan foto mantan istrimu. topik obrolan setiap hari juga tentang  mantan istrimu, ketika aku membuat "salah" kamu pun juga membandingkan aku dengan mantan istrimu, kebiasaan-kebiasaan aku juga dibandingkan dengan mantan istrimu.

namanya manusia, wajar jika membandingkan. sebelum membeli barangpun, kita juga membandingkan mana yang lebih baik. tapi, jika aku lihat kamu bukan membandingkan ingin melihat apakah aku lebih baik dari mantan istrimu. tapi kamu masih belum selesai dari masa lalumu. silahkan cari "closure" dengan masa lalumu terlebih dahulu. jika sudah, silahkan kembali lagi mencari pasangan. memang, pelarian bisa membantumu untuk cepat pindah ke lain hati dan bisa sembuh. tapi kasihan pasangan kamu, tidak semua orang mampu membuatmu sembuh dan berpindah padanya. jadi selesaikan dulu masalahmu, baru kembali mencari orang baru ya.
  • orang pasti berubah
orang pasti berubah, itu benar. tapi ternyata kamu belum berubah. kamu chat aku dengan manggil namaku, sudah itu aja. tanpa salam, tanpa perkenalan kamu siapa, padahal kamu chat dengan nomor berbeda. lagi pula, belum tentu juga kan aku masih simpan nomor kamu?

kebetulan nomor itu sudah tidak lagi digunakan olehku, tetapi digunakan oleh Mama.  Mamaku iseng membalas chat kamu, kamu memberikan nama palsu saat berkenalan dengan Mamaku. tentu dong aku bilang gak kenal, jadi aku meminta Mama untuk memblokir nomor kamu, karena bisa saja penipuan. belum lagi, di aplikasi get contact nomor itu tidak ada namanya dan tag-nya sama sekali. ciri khas penipu sekali.

setelah Mamaku memblokir kamu, apa yang kamu lakukan? kamu memaki aku dan meninggalkan comment di get contact. yang mana comment tidak bisa dihapus di get contact. kamu dengan sengaja mempermalukan aku. jika kamu tidak memiliki sopan santun saat mengirimkan pesan pertama kepada orang lain, memberikan nama palsu saat berkenalan, bahkan meninggalkan komentar negatif untuk orang lain. menandakan bahwa kamu belum berubah dari dulu dan kamu tetap bukan orang yang baik.
  • soal kesehatan
hal ini menjadi faktor pencetus kedua kenapa aku tidak mau berteman lebih serius  denganmu. karena kamu abai soal kesehatan. kala itu, aku memberikan info bahwa  kita wajib melakukan cek kesehatan pra nikah. pemeriksaan ini gratis dari pemerintah. jika kita terdeteksi sakit, pemerintah juga akan menanggung kesehatan kita dengan memberikan obat dan juga memberikan kita bekal agar kita bisa menjadi sehat.

tes kesehatan yang diwajibkan adalah tes gula darah, darah tinggi, dan HIV/AIDS. untuk gula darah dan darah tinggi, aku biasa aja ya. karena seiring dengan berjalannya waktu, saat kita lansia kita bisa saja terjangkit salah satu dari kedua penyakit ini. tapi untuk HIV/AIDS aku takut. karena gak mungkin kita terjangkit kalo gak berhubungan dengan orang yang terkontaminasi penyakit tersebut.

apalagi, hal ini menjadi hal rahasia. jika kita sakit, maka yang mengetahui penyakit ini hanya kita dan dokter saja, pasangan dan keluarga tidak akan mengetahuinya. aku diajarkan untuk menjauhi orangnya, bukan penyakitnya. hal ini menggiring aku ke pernyataan kamu berikutnya, bahwa kamu takut dan malas mengecek kesehatan kamu. karena kalau kamu sakit, kamu harus minum obat, dan kamu tidak mau minum obat. kamu malas ketahuan sakit, karena kalau sakit kamu jadi kepikiran dan makin tambah sakit. kamu bersedia melakukan tes kesehatan pra nikah jika aku menandatangani surat di atas materai yang menyatakan bahwa apapun hasilnya, aku bersedia tetap akan menikahi kamu.

aku diam saja, tapi tentu saja aku menolak. dengan pernyataan kamu bahwa kamu malas meminum obat dan malas mencari tahu penyakit kamu, membuat kamu jika terjangkit pasti akan malas meminum obat. pasti kamu tidak akan mau rajin meminum obat. padahal jika sakit HIV/AIDS wajib minum obat setiap hari agar tidak menularkan ke orang lain dan harapan hidupnya panjang. aku tidak mau, kalau aku tidak salah apa-apa tiba-tiba terkena sakit itu. aku sayang pada anakku nantinya, aku tidak mau anakku sakit HIV/AIDS. dengan menjauhi orangnya (kamu) maka aku menjauhi penyakitnya juga.

aku tidak tahu kamu sakit HIV/AIDS atau tidak, kamu juga tidak mau mencari tahu. tapi aku tidak mau mengambil resiko. kecuali jika aku paham betul bahwa kamu orang yang telaten, menjaga kebersihan, mungkin akan lain cerita. lagi pula, kamu tidak menjaga kesehatan. memiliki membership di klub olahraga tapi tidak pernah dipakai, hanya membayar iuran saja setiap bulannya. makan tidak pernah teratur, badan bau lemak tidak karuan, perut pun buncit seperti ibu hamil (efek dari meminum bir dan asam lambung berlebih). aku bukan orang yang berolahraga untuk membentuk tubuh, tetapi aku berolahraga untuk kebugaran. jadi iya, badan aku tidak berbentuk seperti miss universe. tetapi badan aku sehat dan bugar, aku berolahraga setiap harinya, aku berusaha menjaga tubuh yang sudah diberikan oleh Allah dengan sebaik-baiknya. jadi saat mencari pasangan, tentunya aku berharap mendapatkan yang sama denganku, berupaya untuk menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya.
  • jangan berhubungan lagi, kecuali mau menjadi istri
aku juga beruntung kala itu tidak terpancing untuk menghubungimu. karena kamu bilang, kamu tidak mau mencari teman. kamu mau mencari istri, karena teman kamu sudah banyak. aku juga diminta untuk tidak menghubungi kamu lagi kecuali aku bersedia menjadi istri kamu. kala itu, kamu beberapa kali memancing aku untuk aku jawab pesannya. mulai dari mengajak berbicara singkat, hingga sering mengirimkan pesan bergerak berupa gambar padaku. tapi aku tidak terpancing. karena jika aku membalas, artinya aku bersedia menjadi istrimu. tidak. aku tidak mau.

untung juga aku mendengarkan perkataan sahabat baikku, untuk tidak menghubungimu lagi. karena keberadaan kamu, tidak ada artinya untuk aku. aku membalas pesanmu atau tidak, aku tidak akan menjadi orang paling kaya nomor satu di dunia. aku tidak membalas pun, aku tidak menjadi orang paling rugi di dunia. lagi pula, jika sekarang saja aku bisa kepikiran kalimat pembelaan, bagaimana jika aku mengirimkannya dan mendapatkan respon darimu? apa aku bisa tidur nyenyak setelah itu?

lagi pula, aku sudah dewasa. aku tidak terpancing untuk menang dalam percakapan ini. anggap saja, hidup kamu sudah banyak kekecewaan dan kamu butuh menang kali ini. aku membiarkan kamu menang, agar kamu memiliki rasa kemenangan dalam hidup. aku membiarkanmu menang, karena aku sudah dewasa.

aku tidak mempublikasikan blog ini, karena orang-orang yang mencintaiku tidak butuh ini. aku membiarkan blog ini dalam draft karena orang yang membenciku (kamu) tidak akan percaya.

selamat pagi, semoga luka hatimu segera hilang. semoga kamu tidak benci lagi padaku, semoga kamu tidak memikirkan aku lagi dan mengikhlaskan aku memiliki dunia dan kehidupanku yang baru. semoga kamu juga bisa menjalani kehidupanmu yang sekarang dengan bahagia, ikhlas, dan hati yang tulus. Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Vocal 4: Perut Kosong VS Perut Terisi Ketika Bernyanyi

Vocal 2: Kenapa Kalo Nyanyi Tanpa Musik Suara Gw Kedengeran Lebih Bagus?

Warung Tekko - Jakarta, Pesanggrahan