Horror Lokal Lebih Serem dari Horror Luar

Siapa disini yang setuju sama pendapat gw, kalo film horror atau film hantu lokal lebih serem dari luar?

Kenapa?

Ini versi gw:

1. Tempat
Lokasi syuting film hantunya, pasti dong ada di sekitar kita (lokal), kaya misalnya di gedung sekolah, underpass di Jakarta, atau gedung sejarah di Semarang, atau tempat-tempat lainnya. Secara langsung atau gak, tempat-tempat itu mungkin sering kita denger, sering kita lewatin, atau bahkan kita tinggal di daerah situ? Hiy...
Secara otomatis, tempat-tempat tersebut lebih melekat sama kita, dan kita bakal lebih merinding kalo inget atau berada di tempat-tempat yang dipake buat syuting film itu.

2. Kulturnya
Sadar atau gak, kultur di suatu film pasti berhubungan dengan kultur yang ada di tempat tersebut, biarpun dibuat seumum mungkin. Misalnya film hantu yang lokasinya di Jakarta, pasti erat hubungannya sama kultur yang ada di Jakarta. Film hantu yang dibuat dan berlokasikan di Canada, juga pasti unsur kultur Canadanya kuat.
That's why, film itu lebih kerasa "kita banget" dan tentunya ngebekas di hati.

3. Hantunya
Di beda tempat, pasti hantunya beda-beda juga. Kalo kita tinggal di Indonesia Raya ini, apa aja sih hantunya? Kita pasti udah kenal dan familiar sama nama dan rupanya seperti apa (meskipun beberapa diantara kita belom pernah lat secara langsung sih..) tapi kita tau kaya apa. Sedangkan di film luar, kita gak terbiasa dengan nama dan rupanya. Jangankan itu sih, mungkin namanya aja kita gak bisa nyebutin. Jadi, efeknya kurang begitu berasa.

4. Bahasa
Film asing pastinya akan menggunakan bahasa asing. Film Indonesia, tentunya menggunakan bahasa Indonesia. Buat yang terbiasa menggunakan bahasa Indonesia, pasti ketika mendengar percakapan dengan bahasa Indonesia, gak perlu mikir dua kali, langsung ngerti. Berbeda hal dengan kita yang gak terbiasa dengan bahasa asing, kita pasti bakal baca textnya, atau mungkin berpikir lagi buat nerjemahin bahasanya. That's why, perhatian kita akan terbagi lagi dan kemungkinan buat menikmati filmnya akan berkurang.

Itu dia 4, iya 4, kan ceritanya ganjil (meskipun kita semua tahu kalo 4 itu genap). Hal menurut gw kenapa film hantu atau horror Indonesia lebih serem dari film hantu luar negeri. DESPITE:

  1. Judul filmnya banyak yang aneh
  2. Hantunya gak logis
  3. Efeknya kruang greget
  4. Banyak adegan kurang senonoh
  5. Alurnya mudah ditebak
  6. Banyak adegan humor garing
  7. Aktingnya kurang maksimal
  8. Nontonnya rame-rame
  9. Para pemainnya sering bolos sekolah, makanya lama banget mikirnya

(Thanks to Brilio yang ngasih alesan kenapa film hantu Indonesia gak serem)

Nah, buat kalian yang mikir kalo film horror atau hantu luar lebih "bermutu", mendingan kalian mikir lagi deh. Soalnya pada kenyatannya gak semua film hantu luar lebih bagus lho dari film Indonesia. Cuma mungkin karena kalian nontonnya yang bagus-bagus aja (yang jelek gak masuk ke Indonesia) atau kalian gak ngerti tapi sok-sok ngerti supaya dibilang keren (it happens all the time).

Gw udah ngerangkum contoh-contoh film hantu atau horror luar negeri yang "gagal"
  1. The Veil I (2016), Rotten Tomatoes 22% (hanya dari penonton) dan IMDb 4,7 dan The Veil II (2017) Rotten Tomatoes 19% (hanya dari penonton) dan IMDb 4,2
  2.  Knock knock (2015) Rottten Tomatoes 35% dan 21% dan IMDb 4,9
  3. The Lazarus Effect (2015) Rottten Tomatoes 15% dan 23% dan IMDb 5,2
  4. Maggie (2015) Rottten Tomatoes 59% dan 32% dan IMDb 5,6
  5. The Gallows (2015) Rottten Tomatoes 16% dan 22% dan IMDb 4,2
  6. Cabin Fever (2016) Rottten Tomatoes 0% dan 11% dan IMDb 3,7
  7. Cell (2016) Rottten Tomatoes 10% dan 17% dan IMDb 4,3
  8. Blair Witch (2016) Rottten Tomatoes 35% dan 29% dan IMDb 5,0
(Thanks to What Culture yang ngebantu tugas gw buat summary film horror yang "gak mutu")

Anyway, biarpun filmnya "gagal" tapi kalo kalian tetep pengen nonton filmnya sih that's okay.

Own it, live it, love it.
Hug, love, and kisses.
Sam.

Comments